Wednesday, December 17, 2014

Karaage a.k.a Ayam Goreng Tepung ala Jepang


Umum-nya makanan jepang itu adalah 'simple'. Begitu juga dengan ayam goreng-nya. Tidak perlu banyak bumbu pun ga ribet, cocok untuk masakan kilat. Walau tidak perlu dilapis 2 kali dengan tepung dan perantara telur (versi K*C), Karaage ini tetap garing, krenyes krenyes. karena menggunakan campuran katakuriko (tepung sagu).

Berikut resepnya, -versi saya hehe-

Karaage

Bahan dan cara memasak
Dada ayam, potong-potong sesuai selera. -saya potong kecil/tipis agar bumbu meresap kedalam-.
Beri shiokoshou (garam, merica), irisan jahe dan bawang putih halus bisa juga menggunakan garlic paste, diamkan 15-20 menit agar bumbu meresap. Untuk shiokoshou saya menggunakan produk andalan murah meriah (ada di hyakuen shop). sepertinya mengandung kardu ikan, jadi enak untuk masakan apa saja :).  
Balur ayam dalam tepung campuran katakuriko (tepung sagu) dan terigu dengan perbandingan 1:1
Goreng sampai matang

Gampang bukan? :)



Saturday, December 6, 2014

Bajigur


Cocok untuk minuman penghangat musim dingin :), resep asli semua pakai santan, tapi saya campur dengan susu cair, tetap gurih lho!

Resep nya

BAJIGUR  (3 gelas)

BahanSantan Cair, santan instan 200 ml+air 300 ml
Susu Cair 500 ml
Gula merah 100 gram
Gula pasir (sesuai keinginan)
Kopi sachet 2 bungkus, atau kopi bubuk 1 sdm
Jahe dimemarkan
Daun pandan
Kayu manis 2 cm
vanilla

Cara masak
Campur semua bahan, Rebus sampai mendidih
sajikan selagi hangat.

Monday, November 17, 2014

Pempek Kulit




Didepan rumah saya ada warung pempek langganan, 7 Ulu namanya. Cukup terkenal di Bengkulu. Nah, favorit saya adalah pempek kulitnya, karena garing dan ukurannya jauh lebih besar dibanding jenis lain (ga mau rugi :p). sesuai namanya, pempek kulit menggunakan kulit ikan dan cara masaknya sedikit berbeda, adonan langsung digoreng tanpa direbus dulu.

Pempek Kulit 

Bahan
250 gram kulit ikan tenggi giling
100 gr daging ikan tenggiri giling
2 butir telur ayam
2-3 siung bawang merah + 1 siung bawang putih haluskan
1 sdm tepung terigu
200 gr sagu (seperlunya)
1/2-1 sdm garam
gula pasir secukupnya
daun bawang secukupnya
penyedap rasa jika suka

Cara membuat:
Campur kulit dan daging ikan, telur, bawang halus, aduk rata
Masukkan garam dan gula pasir
Setelah tercampur rata baru masukkan terigu dan sagu secukupnya
Lumuri tangan dengan tepung terlebih dahulu, bulat2kan kemudian pipihkan agak tipis.
Goreng sampai matang


Sajikan bersama cuka :)


Resep Cuka Pempek
Bahan
1/2 kg gula merah
5-6 siuang bawang putih dihaluskan
1 sdm ebi dihaluskan
Cabe rawit (sesuai keinginan), dihaluskan
garam
cuka putih

Cara
Masak semua bahan cuka sampai mendidih, dinginkan. Biasanya cuka ini makin enak setelah 1-2 hari

Pempek


Kalau ditanya, mungkin ga ada orang Indonesia yang ga suka pempek, bahkan orang Palembang sendiri pun tidak pernah bosan, walau makan tiap hari. Pempek memang nagihin sih!
Umumnya bahan dasar pempek ini menggunakan ikan tenggiri atau ikan gabus, tapi makin kesini makin banyak variasi, misal pempek ikan teri, pempek dos, bahkan pempek dari nasi (saya pernah bikin, tapi memang lebih enak pempek ikan hehe).
Pertama kali membuat pempek dengan arahan ci Desih, Alhamdulillah jadi dan enak, berasa ikannya. Pempek dibilang sukses jika saat dipotong terdapat pori-pori (foto ada dibawah)

Pempek Ikan Tengggiri

Bahan
1 kg daging ikan tenggiri yang sudah dihaluskan, kemudian ukur dalam mangkok (untuk mengira jumlah air)
1/2 kg  tepung sagu tani/tapioka
1 mangkok air dingin ukuran daging tadi (saya kurangi menjadi sekitar 2/3 nya)
1 sdm garam (kalau garam Jepang yg kurang asin, 1 SDM munjung penuh), aduk dalam air dingin
1 butir telur, kocok lepas
penyedap rasa jika suka

Cara
Campur semua bahan (kecuali tepung) sampai rata
Masukkan tepung sedikit demi sedikit, kalau kurang boleh ditambah.
Rebus air sampai mendidih
Sambil menunggu air panas, balur tangan dengan tepung, lalu bentuk adonan pempek sesuai keinginan. lenjer (lonjong panjang), atau pempek isi telur.
Untuk pempek isi telur, ambil 1 kepal adonan, bentuk bulat panjang, kemudian buat lubang panjang dengan menggunakan jari kelingking dibagian tengah, isi dengan telur mentah yang sudah dikocok, setengahnya saja, kemudian lipat ujungnya.
Rebus pempek sampai mengembang (matang)
Goreng


Cuka Pempek

Bahan
1/2 kg gula merah
5-6 siuang bawang putih dihaluskan
1 sdm ebi dihaluskan
Cabe rawit (sesuai keinginan), dihaluskan
garam
cuka putih

Cara
Masak semua bahan cuka sampai mendidih, dinginkan. Biasanya cuka ini makin enak setelah 1-2 hari


Pempek setelah direbus
Setelah digoreng

Pori pori, tanda pempek berhasil :)

Siap disantap :)





Sunday, November 16, 2014

Home Made Play Dough




Salah satu kegiatan yang bisa merangsang kecerdasan anak adalah bermain dengan play dough, atau lilin atau nendo namanya kalau di Jepang. Hanya saja kalau membeli di luar kadang kita khawatir anak akan memakannya dan jikalau mau membeli lilin yang aman, harganya pun mahal.
Jadi mari kita buat sendiri, dengan bahan terjangkau dan tidak membahayakan. Karena menggunakan bahan-bahan dapur, dan kalaupun anak iseng memakan (walau aman), insyaAllah akan segera di lepeh, karena asin sekali, he he he.


Home Made Play Dough

Bahan
120 gram garam
1/2 gelas air hangat
1/2-1 sdm minyak goreng
Pewarna makanan secukupnya
250 gram terigu

Cara Membuat
Campur garam dengan air hangat, tambahkan pewarna makanan dan minyak goreng. Aduk rata.
Masukkan terigu, ulen sampai kalis
Playdough siap digunakan :)

Step by step membuat playdough


Notes :
*Jika sudah selesai bermain, bungkus sisa playdough menggunakan plastik wrap, kemudian masukkan dalam plastik kedap udara/ziplock agar bisa digunakan lagi :). Jika agak kering, tambahkan sedikit air, ulen kembali.
*Saya biasanya membuat 1/2 resep untuk satu warna. jadi diselesaikan dulu satu warna, baru membuat warna yang lain
*Bisa juga memasukkan pewarnanya diakhir. jadi bisa dibagi-bagi dahulu adonan baru diwarnai, hanya saja akan lumayan lama menulennya agar warna tercampur rata :)



Sisa play dough, bungkus dengan plastic wrap kemudian masukkan dalam plastik tertutup/freezer bag

Untuk kreasi yang lebih serius bisa lihat disini





Saturday, November 15, 2014

Segarnya Kerja Bakti di Danchi




Danchi adalah perumahan subsidi milik pemerintah di Jepang, mungkin sejenis rusun kalau di Indonesia. Tetapi kualitasnya bagus, tak kalah dengan apartemen atau mansion swasta.
Target utama adalah para lansia, pensiunan, keluarga besar (anak lebih dari 2), yang pendapatannya dibawah rata-rata. Termasuk penerima beasiswa seperti kami hehe.


Di Danchi inilah kami juga belajar bagaimana berinteraksi dan sosialisasi, suasana dan keadaannya sangat berbeda dengan Tokyo pada umumnya, yang agak terkesan asosial. Di sini masih terbiasa basa-basi, sapaan hangat dipagi hari, ada acara kebersamaan, penyambutan anak SD baru, morning coffee di hari Minggu dan lainnya.

Nah, karena tidak ada jasa cleaning service, sebulan sekali diadakan kerja bakti yang mewajibkan masing-masing keluarga mengirimkan wakilnya. Biasanya yang turun adalah suami, tapi kebetulan hari ini bapak nya anak-anak sedang ada seminar, jadilah yang turun saya dan duo F. 

Di tempat berkumpul, sudah tersedia alat-alat kebersihan lengkap. Dimulai dari sapu, serokan, pemotong rumput, plastik sampah sampai sarung tangan kerja. Begitulah negara ini, persiapan untuk apapun hampir selalu sempurna, semua dimudahkan. Masing-masing lantai sudah diberi kavling tugas, daerah atau bagian mana dari lingkungan danchi yang harus di bersihkan

Yang unik, anak-anak diminta untuk turut berpartisipasi, di minta memakai sarung tangan dan diberi sapu, termasuk Fahri (2 thn). Tentu saja mereka senang, "cara baru bermain" dan bangga pastinya, sudah "di anggap" dan diberi kepercayaan layaknya dewasa. Apalagi setelah selesai di beri hadiah pula, masing-masing 1 botol juz coconut mix Kagome 720 ml! dingin dan segar (orang tua ga dikasih hehe, kodomo dake -anak-anak saja-!) 

Jadi berapapun umurnya, semua terjun. Memang mayoritas adalah para lansia, yang memang penghuni terbanyak di Danchi :).
Kegiatan ini ditutup dengan, absen. berkumpul kembali, dipanggil satu-satu berdasarkan lantai dan nomor rumah. Kemudian bagi yang mau, disediakan kopi gratis dan fasilitas karaoke di ruang bersama (morning cafe). 

Friday, November 14, 2014

Sponge Cake Pandan



Hajimete, pertama kali membuat cake berjenis sponge atau chiffon cake. Sebelumnya udah takut duluan, khawatir bantat, makanya maju mundur mau buat dari dulu >_<
Alhamdulillah kemarin melihat resep postingan mba Pici (admin Dapur Aisyah), akhirnya bertekad mencoba. hasilnya? not bad lah, bagus malah hehe. Ga bantat, walau ga terlalu tinggi. Karena saya menggunakan loyang yang lebih besar dari seharusnya, resep ini untuk loyang ukuran 18 cm, nah kemarin saya pake loyang 22 cm :p.
Saya merekomendasikan resep ini, jazaakilllah khayran mbak Pici :)

Oiya resep ini cocok untuk cake dasar kalau ingin membuat cake berhias, misal whipcream, ga usah pakai pasta pandan aja :)

Sponge Cake Pandan (loyang 18 cm)
Sumber blog amfici 

Bahan : 
3 bh telur 
100 gr gula 
100 gr terigu protein rendah 
20 gr susu cair 
20 gr mentega dicairkan (saya pakai margarin)
Pasta pandan secukupnya

Cara: 
Pecahkan telur dan gula di wadah stainless, taruh di air panas (80 derajat) kocok sampe telur berasa hangat hangat kuku. 
Keluarkan wadah (sementara itu air bisa dipakai untuk mencairkan mentega/margarin), kocok biasa dengan kecepatan tinggi. 
Matikan mixer 
Masukkan tepung yang sudah diayak (sambil di ayak lagi, jadi 2 kali ayak), masukkan bertahap, Aduk menggunakan spatula, jangan bolak balik. Tapi aduk dari bawah ke atas searah 
Masukkan campuran susu+mentega cair+pasta pandan. Aliran di spatula dulu, mungkin agar adonan tidak kaget, Aduk lagi sampai rata 
Banting loyang berisi adonan 2-3 kali.
Panggang 160 derajat selama 40 menit (panaskan oven nya dulu )
Lakukan tes tusuk, jika sudah tidak lengket, banting lagi loyang 2-3 kali baru keluarkan cake :)
Siap disantap :)

Video ini sangat membantu agar lebih jelas video sponge cake

Bismillah, ayo dicoba, insyaAllah berhasil! :)


Cireng




Entah kenapa penganan bernama cireng ini cocok banget dengan lidah saya, ga bisa berhenti makan! padahal bukan orang bandung :D

Resep nya ketemu dari youtube resep cireng
dengan cara ini, membuat adonan ga terlalu lengket saat mau dibentuk, jadi ga heboh.
Untuk variasi, adonan setelah dibentuk bisa di-isi sesuai keinginan, misal isi bumbu pecel, isi abon cabe, atau sambal teri he he he, kesukaan saya semua :D

berikut resep nya

Bahan Biang
35 gram tepung sagu
100 ml air

Bahan
125 gram tepung sagu
1 batang daun bawang, di iris halus
2 siung bawang putih, haluskan
1/2 sdt garam
1/4 sdt merica
1/2 sdt kaldu ayam bubuk
Minyak goreng
Isi sesuai keinginan (saya, abon cabe dan teri)

Cara Membuat
Biang : Rebus air sampai mendidih. segera tuang dalam tepung sagu 35 gram. Aduk sampai menggumpal

Masukkan daun bawang, bawang putih, garam, merica, kaldu ayam bubuk kedalam biang. Aduk rata
Tambahkan tepung sagu sedikit demi sedikit, sambil diaduk sampai kalis
Ambil sedikit adonan, bentuk bulan pipih, isi jika suka kemudian lipat (ga diisi apa-apa juga enak :))
goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan, sampai matang (kecoklatan)

Puding Roti Zebra



Seperti biasa, yang namanya puding roti adalah gerakan penyelamatan roti tawar sisa! alias pencegahan roti tawar expired hehe.

Kali ini nyobain puding roti yang sedikit berbeda, namanya puding roti zebra, rasanya pertengahan antara puding roti biasa dengan puding zebra yang ga pake roti. bingung yah? hehe

Dapat ide ini dari postingan nya mba Neni di FB, dan resep asli dari blog nya mba Hesti

Bahan :
- 4 lembar roti tawar, sisihkan kulitnya lalu sobek sobek (saya kulitnya ikut dimasukkan -ga mau rugi- hehe)
- 2 butir telur
- 125 gr gula pasir (boleh tambah atau kurangi sesuai selera)
- 125 ml susu kental manis
- 170 ml susu cair
- 8 gr agar agar bubuk warna putih (boleh pake 1 sachet)
- 2 sdm margarin, lelehkan
- 875 ml air
- 1/2 sdt vanili bubuk
- 2 sdm cokelat bubuk


Cara membuat :
Masak agar agar, vanili, air dan gula hingga mendidih. Angkat.
Blender susu cair, telur, roti, susu kental hingga lembut. Tuang ke dalam adonan agar sambil diaduk agar rata.
Tambahkan margarin cair, aduk dan masak lagi hingga meletup. Matikan api. Bagi dua adonan.
Yang satu tambahkan 2 sdm coklat bubuk (yang sudah dicairkan dengan sedikit air matang).
Tuang ke dalam cetakan agar secara berselang seling dari tengah. Hilangkan uap panas lalu simpan di kulkas.
Siap disajikan dingin.


Thursday, October 2, 2014

Berburu Buah Pohon Oak/Ek (Donguri)

Dahulu, pertama kenal pohon Oak/Ek hasil membaca buku serial detektif 5 sekawan. Langsung yang terbayang sebuah pohon yang besar, rindang, daun menjuntai kebawah dan seram. Belakangan saya baru tahu ternyata pohon yang banyak di sekeliling rumah kami adalah pohon Oak ini, selain pohon Sakura tentunya.

Ternyata biasa aja pohonnya, tidak se-seram seperti yang dibayangkan, mungkin karena yang saya temui adalah pohon Oak yang masih muda kali ya :). Bahkan pohon ini punya buah atau biji yang lucu :どんぐり/ donguri namanya, dalam bahasa Inggris disebut 'acorn'. Anak-anak suka memungutnya , untuk dijadikan mainan atau ditambahkan dalam prakarya. Dan hasil searching di google biji didalamnya bisa dimakan, asal mau repot sedikit mengolah .


Lucu ya bijinya? :)

Di Jepang bahkan biji ini menjadi satu lagu legendaris anak-anak yang terkenal, hampir semua anak disini hafal, termasuk anak saya yang pendatang baru. :)


berikut lagu nya


*どんぐり ころ ころ*


どんぐりころころ ドンブリコ

お池にはまって さあ大変

どじょうが出て来て 今日は

坊ちゃん一緒に 遊びましょう


どんぐりころころ よろこんで

しばらく一緒に 遊んだが

やっぱりお山が 恋しいと

泣いてはどじょうを 困らせた


Romaji


Donguri korokoro donburiko

Oike ni hamatte saa taihen

Dojou ga detekite konnichiwa

Bocchan isshoni asobimashou


Donguri korokoro yorokonde

Shibaraku isshoni asonda ga

Yappari oyama ga koishii to

Naitewa dojou o komaraseta



English Translation

An acorn rolled down and down,

Oh no, he fell into a pond!

Then came the loach and said Hello,

Little boy, let's play together.


Little rolling acorn was so happy

He played for a little while

But soon he started to miss the mountain

He cried and the loach didn't know what to do.

Tips Mengupas Jeruk

Suatu hari, saya melihat anak sulung saya (6 tahun) sedang meremas-remas buah jeruk (sejenis mikan kalau di Jepang), sontak saya tegur :

U : "kenapa di pencet-pencet mikan nya kak? jangan ya, ga baik menjadikan makanan sebagai mainan".
F : "bukaan, biar putih-putihnya jadi sedikit?"
U : "maksudnya?" tanya saya bingung.
si Kakak pun membuka jeruk nya, seraya berkata "tuh kan, ini yg putih (serat jeruk) jadi sedikit?"

Ummi-nya pun takjub, dalam hati berkata 'benar juga'.
U : "eh iya ya, kakak tau dari mana?"
F : "dari TV (nhk)."
U : "sokka, baru tahu ummi" sambil manggut manggut dan ingin mencoba juga.

Berikut hasil percobaannya :

                                                    Jeruk kiri diremas dahulu, kanan tidak

gambar 1 : Saya ambil 2 jeruk, yang pertama (kiri) saya remas dahulu, hasilnya memang lebih gampang mengupasnya, dan serat yang menempel di buah lebih sedikit.



gambar 2 : Karena masih penasaran, dan ingin meminimalisir bias -tergantung jeruknya, kalau anda beruntung bisa mendapat jeruk yang minim serat- (cieeh bahasanya), saya coba lagi di satu jeruk yang sama, tapi dibagi 2 dahulu dengan dibatasi goresan pisau. Eh benar, bagian kiri yang diremas lebih gampang dikupas dan lebih bersih dibanding kanan yg tidak diremas.

Memang, ilmu bisa dari mana saja, termasuk dari anak kelas 1 SD, dan sudah kesekian kali dapat ilmu baru dari anak sendiri, jadi berasa tua hehe. Dan menurut saya tanyangan televisi tidak selalu memberi efek buruk, asal orang tua bisa memilah program yang sesuai dan bermanfaat serta tentunya dengan perjanjian terlebih dahulu dengan anak mengenai kapan dan lamanya waktu untuk menonton televisi perhari. Alhamdulillah di Jepang, tanyangan yang mendidik masih banyak, semoga TV di Indonesia-pun demikian.

Semoga bermanfaat :)

Wednesday, October 1, 2014

SD di Jepang : Sehat, Mandiri dan Ceria

Usia 6 Tahun mempunyai banyak makna di Negeri Sakura. Bisa dikatakan merupakan batu loncatan pertama dari kanak-kanak ke fase baru yang lebih menantang, dengan kewajiban serta kemandirian yang lebih tinggi. Seorang anak boleh melanjutkan ke SD atau shougakkou jika pada tanggal 1 April usianya sudah 6 tahun. Peraturan terkait batas umur ini ketat sekali, kurang 1 hari saja tidak diperbolehkan untuk masuk.

Siswa kelas 1 SD ini disebut ichi nensei (tahun pertama). Merupakan suatu "pangkat" yang istimewa. Mereka mulai memakai randoseru, sejenis tas ransel khusus khas Jepang yang harga normal berkisar 50-80 ribu yen (5-8 juta rupiah). Budayanya nenek-kakeklah yang berkewajiban membelikan sebagai hadiah :).Memang terbilang mahal, tapi umumnya kualitas bagus dan garansi selama 6 tahun. Jadi merupakan hal yang sangat wajar jika ransel anak SD di Jepang selama 6 tahun tidak pernah ganti. Bahkan, saat mereka lulus pun kualitas tas ransel ini masih bagus, sehingga tak jarang masih bisa di jual di recycle shop.

sumber foto randoseru
Seorang anak SD akan berangkat sekolah sendiri tanpa diantar-jemput orang tua, tetapi mereka harus bersama-sama siswa lain yang rumahnya berdekatan. Anak-anak dikelompokkan menjadi grup dan sekolah telah menentukan tempat bertemunya mereka dipagi hari. Yang menjadi ketua rombongan adalah anak kelas tertinggi yang ada dalam grup tersebut, biasanya siswa kelas 6. Sekitar 2 minggu sebelum hari pertama sekolah, Anak saya sudah mendapat kartu pos dari siswa kelas 6 yang berisi ajakan berangkat sekolah bersama dan tertera jam serta tempat dimana harus kumpul, (hebat ya :)).

Salah satu spot, tempat kumpul untuk kemudian bersama-sama ke Sekolah dalam barisan yang rapi.
Untuk keamanan, anak SD diwajibkan selalu membawa -bouhan bozai-, yaitu sebuah alat sejenis alarm gantung yang jika ditekan akan mengeluarkan bunyi keras. Anak-anak akan mengaktifkan alarm ini jika ada sesuatu atau seseorang yang mencurigakan atau membahayakan. Jika ada dewasa yang mendengar suara ini, maka diharapkan segera menuju sumber suara dan membantu, atau jika perlu menghubungi pihak berwajib. Khusus untuk anak kelas 1, selama setahun pertama mereka wajib menggunakan topi dan cover kuning pada tas randoserunya (bisa dilihat difoto paling atas :)), yang maksudnya bahwa anak ini masih harus lebih di perhatikan (anak baru-red).
Alarm keamanan atau bohan bouzai, sumber foto di sini
Tingkatan pendidikan di Jepang sama dengan di Indonesia yaitu 6 tahun SD, 3 tahun SMP, tiga tahun SMA dan Perguruan Tinggi. Pendidikan dasar (SD-SMP) tidak mengenal ujian kenaikan kelas, jadi siswa yang telah menyelesaikan proses belajar di kelas satu secara otomatis akan naik ke kelas dua, demikian seterusnya. Ujian akhir kelulusan juga tidak ada, sehingga siswa yang telah menyelesaikan studinya di tingkat SD dapat langsung mendaftar ke SMP dengan sistem rayon.

Sebenarnya, sifat dan karakteristik kurikulum di Jepang hampir sama dengan kurikulum SD di Indonesia. Hanya yang membedakan adalah pada mata pelajaran kebiasaan hidup yang umumnya diajarkan di kelas 1 dan 2. Tujuan utama diajarkan mata pelajaran ini adalah untuk mengenalkan dan membiasakan anak-anak pada pola hidup mandiri. Anak terbiasa membereskan peralatan belajar sendiri, merapihkan kelas, piket membersihkan toilet (tidak ada petugas kebersihan khusus di sekolah) dan bergiliran menjadi penyedia makan siang teman-teman (tentang makan di sekolah sudah saya tulis di sini). Di sini lebih mendahulukan memperkenalkan tata cara kehidupan sehari-hari.

Kegiatan akademik, umumnya berlangsung dari jam 8 pagi sampai 3 sore. Tetapi biasanya ada pelajaran tambahan untuk siswa kelas 4 ke-atas. Pembelajaran utama seperti bahasa (Jepang) dan berhitung mempunyai porsi yang lebih dibanding pelajaran lainnya. Sedangkan pelajaran moral diajarkan tidak secara khusus dalam mata pelajaran tertentu, tetapi diajarkan oleh wali kelas sejam seminggu atau diintegrasikan melalui pelajaran lain. Para murid juga disibukkan dengan pendidikan bersifat estetik berupa musik dan menggambar, jadi wajar saja anak Jepang dari kecil skill menggambar dan bermain musik rata-rata sudah bagus (bukan hanya bisa menggambar 2 gunung legendaris seperti saya hehe). Begitu juga dengan kegiatan olahraga, porsi nya sangat besar. Hampir tiap hari anak didik diberikan mata pelajaran tersebut. Mungkin ini juga yang membuat anak Jepang jarang yang obesitas, selain pola makan yang sehat. Dimusim panas, olahraga lebih sering berupa berenang, hampir setiap hari. oiya, rata-rata SD di jepang mempunyai kolam renang sendiri lho!

Lapangan olahraga yang luas



Ruang kelas tidak kaku, tidak ada foto presiden atau pejabat lainnya. Di setiap dinding hampir semua di tempel dengan hasil karya anak-anak, daftar piket makan, kosa kata bahasa jepang, juga ada perpustakaan mini dan beberapa tumbuhan hidup untuk sarana belajar.

Suasana dalam kelas, posisi kursi-meja bisa di ubah, semua menghadap kedepan atau berkelompok
Yang tak kalah menyenangkan, kegiatan belajar tidak hanya di dalam kelas. Secara berkala mereka mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan lahan pertanian atau perkebunan untuk belajar memetik teh, jeruk, menggali umbi-umbian, bahkan belajar menanam padi di sawah (biasa nya di daerah luar Tokyo). Anak saya sampai hafal banyak jenis serangga dan tak jijik atau takut memegangnya. Dilain waktu, siswa secara berkelompok diajarkan cara menumpang kereta (densha) untuk melatih kemandirian.

Selain itu ada kegiatan wawancara dengan orang-orang tertentu sebagai narasumber, bisa tetangga atau orang-orang yang lewat di jalan. Saya pernah melihat anak sekolah yang sedang mewancarai turis. Semua percaya diri, tak terlihat malu-malu dan pihak yang diwawancarai pun menjawab dengan serius, walau pewawancara hanyalah anak kecil, hebat!. O iya, anak-anak ini dari kelas 1 sudah dibiasakan untuk "berbicara" baik di tempat duduk maupun maju ke depan. Ini adalah hal yang saya catat baik-baik ketika datang ke sekolah. Ada sesi yang mana sensei menyebutkan sesuatu atau menanyakan sesuatu dan setelahnya hampir semua anak menunjuk tangan, tanda ingin menjawab. Setiap ada pertanyaan, selalu begitu. Semua berteriak : "haaik" seraya menunjuk tangan. Tidak penting jawabannya benar atau tidak. Sungguh membuat saya berdecak kagum, teringat kala sekolah dulu, jarang sekali saya dan teman-teman sekelas berani menjawab, bahkan lebih sering menunduk dalam-dalam agar tidak ditunjuk oleh guru :p. Dilain waktu siswa juga mendapat tugas membuat penelitian-penelitian kecil untuk dipresentasikan di depan kelas.

Tugas liburan pun umumnya yang merangsang kreativitas dan tanggung jawab, misalnya merawat tanaman bunga "asagao" yang harus ditulis perkembangannya, berkreasi dengan barang bekas, meminjam dan membaca buku di perpustakaan dan banyak kegiatan seru lainnya.

Intinya bermain sambil belajar : Sehat, Mandiri dan Ceria :)


Thursday, August 14, 2014

Himawari no Yakusoku (ost Stand by Me-Doraemon)




Agustus 2014 di Jepang sedang masa-masa heboh nya film Stand by Me Doraemon (STAND BY ME ドラえもん). Sebuah film animasi 3D based on the Doraemon manga series (serial komik-red), garapan sutradara terkenal Takashi Yamazaki and Ryūichi Yagi. Setiap hari, sering sekali iklan nya muncul di TV :). Dan tanpa sadar membuat si kakak hafal sountrack nya yang berjudul 'Himawari no Yakusoku' @_@, Ibunya bisa juga sih ngikutin, tapi diganti na na na hehehe. 

Film ini tayang pertama kali tanggal 8 Agustus 2014. Tapi sejak sebelumnya sudah banyak promosi yang dilakukan, Salah satunya adalah keberadaan puluhan patung doraemon beserta pintu ajaib di Roppongi hills, salah satu pusat kota Tokyo. Alhamdulillah menjadi alternatif hiburan gratis musim panas buat kami :). Dan sepertinya promosi-promosi yang dilakukan berhasil,  bisa dilihat dari angka penjualan tiket yang luar biasa. Dilansir Anime News Network, Selasa (12/8/2014), debut penayangan `Stand By Me Doraemon` di Jepang sukses terjual hingga 554.911 tiket di akhir pekan pertama. Hal itu membuatnya berada di posisi puncak box office dengan pendapatan 767.248.000 yen (sekitar Rp 87,2 miliar) dari 319 layar bioskop.

Hasil menonton soundtrack nya saja sukses membuat saya yang memang gampang mellow ini terharu, selain karena adegan yang ditampilkan yang sedih-sedih, liriknya pun bagus sekali menurut saya :'). Dan memang kata sebuah survei di internet, menyatakan bahwa ada sekitar 88,4 persen responden mengaku menangis saat menonton film ini.  Terutama saat Nobita harus berpisah dengan  Doraemon, robot kucing kesayangannya ini :')


@ Roponggi Hills, Tokyo

Pintu Ajaib, @Roponggi Hills

Soundtrack nya bisa dilihat di sini atau di sini
dan berikut lirik lagu nya :)

Motohiro Hata - 'Himawari no Yakusoku'

Doushite kimi ga naku no
Mada boku mo naite inai noni
Jibun yori kanashimu kara
Tsurai no ga dotchi ka wakaranaku naru yo

Garakutadatta hazu no kyou ga
Futari nara takaramono ni naru

Soba ni itai yo
Kimi no tame ni dekiru koto ga
Boku ni aru kana
Itsumo kimi ni zutto kimi ni
Waratteite hoshikute

Himawari no youna
Massugu na sono yasashisa wo
Nukumori wo zenbu

Korekara wa boku mo Todokete ikitai
Koko ni aru shiawase ni Kidzuita kara

Touku de tomoru mirai Moshimo bokura ga hanarete mo
Sorezore aruite yuku Sono saki de mata deaeru to shinjite

Chiguhagu datta hazu no hohaba Hitotsu no you ni ima kasanaru

Soba ni iru koto
Nanigenai kono shunkan mo Wasure wa shinai yo
Tabidachi no hi Te wo furu toki Egao de irareru you ni

Himawari no youna
Massugu na sono yasashisa wo
Nukumori wo zenbu

Kae shita ikeredo
Kimi no koto dakara
Mou juubun da yotte
Kitto iu kana

Soba ni itai yo
Kimi no tame ni dekiru koto ga
Boku ni aru kana
Itsumo kimi ni zutto kimi ni
Waratteite hoshikute


Translate

Mengapa kau menangis? padahal aku masih belum menangis
Betapa menyedihkannya aku, bahkan aku tak tahu apa yang salah dengan diriku ini
Hari ini akan menjadi harta karun bagi kita berdua

Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk berada disampingmu?
Kau dan aku selalu tertawa, itulah yang selalu ingin kulihat
Kau yang lembut seperti bunga matahari dengan semua kehangatannya
Sekarang aku juga ingin memberitahumu, karena aku sudah merasa bahagia disini

Kita bahkan sering menyapa masa depan dari kejauhan
Aku percaya masa depanmu akan lebih baik jika seperti ini
Aku selalu mengharapkanmu sebagai satu langkah yang aku tempuh

Jangan pernah lupakan saat-saat kau berada disini, disampingku
Kau tetap tersenyum saat berjabat tangan sebelum kita berpisah
Kau yang lembut seperti bunga matahari dengan semua kehangatannya
Bila kau ingin kembali, bisakah kau mengatakannya dengan cukup yakin?

Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk berada disampingmu?
Kau dan aku selalu tertawa, itulah yang selalu ingin kulihat
Kau yang lembut seperti bunga matahari dengan semua kehangatannya


Sekarang aku juga ingin memberitahumu, karena aku sudah menemukan arti kebahagiaan yang sesungguhnya

Udon Goreng


Cara asyik makan udon, versi yang lain lagi!!
Tak kalah enak dengan Kitsune-Saba Udon

Layak untuk dicoba nih :).
Berikut resepnya (3 porsi dewasa)

Bahan :
450-500 gram udon, rebus kemudian cuci bersih (udon, bisa diganti mie kuning)
Sosis/chikuwa 4-5 buah, iris serong
Telur 2 butir, didadar tipis kemudian di potong panjang
Kol dan Jamur, iris sesuai selera
Bawang putih 2-3 buah
kemiri 2 buah
Bawang merah 4 siung atau, bombay 1/4 buah
Saus tiram 2 sdm
Kecap 1-2 sdm
garam, merica secukupnya
Minyak goreng untuk menumis
Bawang daun dan seledri
Cabe diris jika ingin pedas :)
Bawang goreng

Cara memasak :
Haluskan bawang putih dan kemiri, iris bawang merah atau bombay.
Potong semua bahan/sayur.
Panaskan minyak, tumis bumbu halus, tambahkan bawang merah/bombay. Setelah wangi masukkan sosis/chikuwa dan jamur.
Tumis sebentar, tambahkan kol, garam, merica, saus tiram dan kecap.
Masukkan udon, masak sampai matang,
Terakhir, masukkan irisan daun bawang dan seledri, matikan kompor.
Tabur bawang goreng
....dan siap disajikan :)

Wednesday, August 13, 2014

Kitsune-Saba Udon

Kitsune-Saba Udon
Udon, atau mie besar khas Jepang ini sering menjadi alternatif dikala anak-anak sedang mogok makan nasi. Biasa nya mengolah dengan sederhana saja, yaitu udon dengan kuah tsuyu.
Tapi kali ini ingin sesuatu yang berbeda, dan tercetuslah ide membuat kitsune-saba udon ini.
eh.. ternyata enak lho mbak sis, mas bro!

Sesuai namanya
Kitsune : dari aburage, atau kulit tahu
Saba : sejenis ikan tongkol, tapi yang saya pakai saba kaleng alias ikan sarden kalau di Indonesia hehe. tapi bisa juga diganti dengan tuna kaleng :)

Berikut Resep-nya

Bahan :
Udon 450-500 gram, direbus kemudian cuci dengan air.
Aburage 3-4 lembar, rendam dengan kuah tsuyu dengan perbandingan tsuyu:air = 1:3, total sekitar 200 cc, atau aburage terendam semua, biarkan sekitar 15 menit
Saba 1/2 kaleng, atau tuna 1 kaleng
Air  sekitar 500 cc
Bawang putih 2 siung, geprek kemudian cincang
Bombay 1/5 buah uk besar, iris halus
Garam, merica, dashi (kaldu ikan)
Irisan daun bawang dan nori potong untuk topping.
Cabe jika ingin pedas

Cara masak :
Tumis bawang putih, menyusul  bombay dan cabe iris (kalau saya menambahkan cabe diakhir setelah memisahkan jatah anak-anak)
Masukkan ikan saba, tumis sebentar
Tambahkan air, menyusul aburage beserta air rendaman tsuyu-nya. kemudian garam, merica dan dashi.
Masak sampai mendidih.

Penyajian
Masukkan udon ke dalam mangkuk/wadah, siram dengan kuah dan aburage.
Beri topping

Siap dihidangkan :)

Monday, August 11, 2014

Kembung, Pare Masak Santan

Nemu resep baru akibat iseng dan karena hanya ada bahan inilah yang tersedia di kulkas, hehe.
tapi iseng nya "menghasilkan", enaak, bahkan anak-anak ga sadar kalau sedang makan pare hehe.

Jadi ceritanya berawal dengan taifu (angin topan atau puting beliung) yang sedang melanda jepang 2 hari ini, sehingga tidak dianjurkan untuk keluar rumah, pun ke supermarket terdekat. Buka kulkas, sayuran hanya tinggal si Pare saja (dijepang namanya Zoya, yang murah meriah di musim panas hehe). Dan di Freezer ada 2 ekor ukuran sedang ikan kembung yang lama tak tersentuh.
Akhirnya tercetuslah ide menggabungkan keduanya dengan kuah santan, atau kalau di Sumatra bisa dibilang gulai ikan :D, ternyata? mantaps :)

Berikut resepnya (karena pertama, asal cemplung aja, ga pake takaran >_<)

Bahan :
2 Ekor ikan kembung ukuran sedang-besar
1 buah pare/zoya
Santan 500 cc
3 siung bawang putih geprek lalu cincang halus,
bawang merah (saya pakai bombay 1/4 buah)
kunyit, lengkuas, sereh geprek, jahe 1-2 iris
daun salam dan daun jeruk.
lada, garam, ketumbar bubuk
bawang merah goreng untuk taburan
(kata ibu saya, kalau masak gulai ikan sebaiknya ditambah daun kunyit, tp sayang nya sedang tidak ada stok :).

Cara Masak :
Balur ikan dengan garam, merica, biarkan 15-20 menit kemudian goreng hingga matang
Iris pare, kemudian remas-remas dengan garam, biarkan 15-20 menit, cuci bersih.
Tumis bawang putih sampai harum, masukkan bombay.
Masukkan bumbu lainnya.
Masukkan Pare, tumis setengah matang, tambahkan santan.
Setelah mendidih, masuk ikan goreng, kecilkan api,
Masak sekitar 15-20 menit, matikan kompor, tabur bawang merah goreng

hmm yummy dan 2 F lahap sekali :)

Lontong (beras jepang)


Beras jepang ini unik, lengket tapi enak serta sehat.
Katanya beras jepang ini adalah beras terbaik sedunia (walau ada tingkatan nya juga sih, biasanya yang mahal kualitas nya pun bagus).
dan pernah baca juga, katanya beras jepang ini lebih bagus nutrisinya dari beras merah Indonesia (mungkin salah satu alasan mengapa orang Jepang walau banyak makan nasi, jarang ada yang obese hehe, tapi ini tentunya didukung juga oleh aktivitas fisik mereka yang tinggi dan kegemaran mereka makan sayur/buah dan ikan)).

Akan tetapi untuk orang indonesia yang penggemar lontong, terutama saat lebaran, beras jepang kurang cocok untuk dibuat lontong dengan cara biasa, maksudnya beras dimasukkan dalam plastik/ketupat kemudian direbus, karena beberapa kali saya gagal atau jadi tapi lontongnya lembek >_<

Akhirnya ketemu-lah beberapa cara agar lontong sesuai yang diharapkan menggunakan beras jepang ini :)

cara 1
Masak nasi dengan jumlah air yang sedikit lebih banyak dari biasanya.
setelah matang dan nasi masih panas, gulung dengan menggunakan aluminium foil dan makisu ( tikar penggulung sushi), sampai berbentuk gelondongan padat. Akan lebih enak dan wangi jika antara aluminium foil dan nasi di lapisi dengan daun pisang :).
Tekan bagian ujung gelondongan nasi tadi kearah dalam, agar makin padat dan nasi tidak keluar.
Kemudian simpan dikulkas sekitar 6-8 jam, lontong siap disajikan,


cara 2.Sama seperti cara 1, hanya saja setelah digulung padat, gelondongan lontong di rebus sekitar 1 jam, atau 30 menit dengan panci presto.
dinginkan, dan lontong siap disajikan

Lontong yang dibuat dengan cara 2 lebih bagus hasilnya dibanding cara 1 :)



Friday, August 1, 2014

Donat (Jco style :p)





Kenapa saya sebut Jco style? karena memang mengharapkan donat yg empuk dan lembut seperti yang di jual di resto Jco Indonesia :-)

Dan walau agak repot serta lumayan membutuhkan banyak waktu, ternyata hasilnya tidak mengecewakan, memang enak, empuk dan fuwa-fuwa alias lembut walau sudah dingin.

Resep asli di sini , saya modifikasi sedikit :-)

Bahan A 
225 gram tepung terigu protein tinggi
7 gram ragi instant
1/8 sendok teh garam halus
150 ml air hangat (saya campur dengan susu cair, krn sedang tidak punya susu bubuk utk bahan B hehe)

Bahan B
50 gram terigu protein tinggi
15 gram susu bubuk full cream (saya skip, ganti susu cair yg dicampur air putih di bahan A)
30 gram mentega putih (saya pakai margarin biasa 15 gram + shortening 15 gram)
30 gram gula pasir
1/2 butir telur, dikocok lepas (saya pakai kuningnya saja 1 butir)

Cara memasak
Pertama campurkan semua bahan A jadi satu, aduk aduk rata dan adonan ini selama 90 menit diwadah tertutup




2. Selanjutnya setelah waktu cukup dan sudah mengembang, campur dengan bahan B, uleni sampai elastis kurang lebih 10 menit



ket gambar :
1. Bahan B
2, Bahan A yang sudah mengembang dicampur dengan bahan B
3. adonan A dan B yang sudah tercampur rata

3. Kemudian tutup dan diamkan adonan donat JCO selama 15 menit

4. Lalu gilaslah adonan setebal 1 cm, diamkan lagi 10 menit (akan mengembang kembali)




5. Bentuk adonan sesuai selera dan diamkan selama 10 menit




6. Terakhir panaskan minyak goreng diatas api kecil sampai matang.